7 Senjata Tradisional Jawa Barat yang Menarik untuk Diketahui

Jawa Barat dikenal punya sederet kuliner dan destinasi wisata alam yang selalu menarik perhatian. Tapi ternyata kekayaan budaya Jawa Barat juga tidak kalah menarik untuk disimak lho. Salah satunya adalah senjata tradisional yang punya sejarah dan makna tersendiri. Berikut ini beberapa senjata tradisional dari tanah Sunda.

 

Baca juga : Tari Bajidor Kahot: Asal, Sejarah, dan Gerakan

 

Kujang

Foto oleh Tokopedia

Kujang adalah senjata tradisional Jawa Barat yang memiliki bentuk mirip kudi. Awalnya digunakan sebagai alat pertanian, namun kemudian menjadi senjata tradisional. Kujang dibuat dalam berbagai variasi dengan simbol budaya Sunda, seperti burung, unggas, hewan berkaki empat, dan katak. Contohnya, Kujang Jago, Kujang Kunnu, atau Kujang Naga. Kujang Ciung juga menjadi senjata populer dan khas Jawa Barat. Fungsi kujang bervariasi tergantung pada ukuran bilahnya, mulai dari jimat, pusaka, hingga kapak atau mata tombak. Kujang memiliki bentuk ujung runcing yang estetis.

Patik

Foto oleh Gramedia

Patik merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang memiliki bentuk mirip dengan kapak modern. Dahulu, senjata ini digunakan oleh masyarakat untuk menebang pohon dan membuka areal baru dalam proses ekspansi. Hingga kini, patik tetap digunakan sebagai alat untuk mencari kayu bakar dan pekerjaan berat lainnya. Terbuat dari besi dengan bilah yang kuat dan tajam, patik memiliki panjang gagang sekitar 30-35 cm dan bilah dengan panjang sekitar 10 cm dan tebal 4 cm. Keunggulan patik terletak pada kekuatannya, menjadikannya alat yang efisien dalam pekerjaan kehutanan dan pertanian, dan populer di kalangan masyarakat Sunda.

Ani-Ani (Ketam)

Foto oleh Blibli

Dalam bahasa Sunda, senjata ini dikenal sebagai Ani Ani atau Etem atau Ketam. Digunakan untuk memanen padi, senjata tradisional Jawa Barat ini berupa pisau kecil yang bisa disembunyikan di telapak tangan.

Pilihan ini muncul karena kepercayaan bahwa orang Sunda dan Jawa sebaiknya tidak menggunakan senjata tajam seperti parang dan arit. Dewi Padi dan Nyai Pohaci Sang Hyang Sri diyakini memiliki kepribadian yang tenang dan lembut, serta takut terhadap senjata tajam.

Memanen padi dengan menggunakan senjata Ani Ani menjadi penting karena diyakini akan menghasilkan padi yang baik. Meskipun memakan waktu lebih lama, para petani menggunakan senjata ini dengan cermat untuk memastikan panen yang optimal.

Bedog

Foto oleh Tokopedia

Bedog merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang punya ukuran lebih besar dari kujang tetapi lebih pendek dari pedang. Senjata ini memiliki bilah tebal dan lebar, dan umumnya terbuat dari logam atau pelat mobil bekas. Bedog digunakan dalam dua konteks, yaitu sebagai perkakas rumah tangga seperti alat pertanian, dan sebagai senjata dalam pencak silat dan pertarungan. Selain sebagai simbolik dan objek koleksi, bedog juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.

Gacok

Foto oleh Bukalapak

Gacok adalah senjata tradisional Jawa Barat berbentuk runcing seperti garpu besar. Digunakan dalam pertanian dan peternakan untuk mengumpulkan rumput kering, membersihkan kandang, dan jemuran. Senjata ini memiliki gagang mirip cangkul, tetapi tidak digunakan untuk mengolah tanah. Gacok populer di kalangan petani karena harganya yang terjangkau, ringan, dan mudah digunakan.

Bajra dan Gada

Foto oleh Bukalapak

Bajra dan Gada adalah senjata tradisional Jawa Barat yang digunakan pada era pra-kemerdekaan sebagai alat perlawanan melawan penjajah. Bentuk senjata ini digunakan dengan cara mengayun dan memukul. Bajra dan Gada dapat beragam dalam bentuk sesuai dengan kebutuhan pengguna. Gada, misalnya, memiliki paku di kedua ujungnya yang dapat menghasilkan goresan dan luka yang mematikan pada musuh. Pada masa lalu, senjata ini populer karena bahan sederhana yang digunakan, seperti kayu jati dan besi. Namun, sekarang senjata ini cenderung hanya ditemukan di museum karena keberadaannya telah terlupakan.

Congkrang

Foto oleh Tokopedia

Congkrang merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang berbentuk seperti cangkul, namun lebih kecil. Senjata ini bukan digunakan untuk pertempuran, sehingga umumnya tidak tajam atau runcing. Congkrang terutama digunakan untuk mencabut rumput liar dari tanah dan membersihkan rerumputan serta tumbuhan liar di persawahan dan kebun. Keistimewaan congkrang adalah kemampuannya dalam mengikis rumput hingga ke akar-akarnya. Sebagai alat berkebun, congkrang telah digunakan sejak lama dan menjadi alat bagi para wanita dalam membantu suami mereka.