Mengenal Tradisi Unik di Bandung Barat, Perang Tomat Lembang

Perang Tomat Lembang

Lembang merupakan sebuah kawasan di Bandung Barat yang dikenal akan keindahan alamnya yang menakjubkan. Namun, tahukah Anda bahwa Lembang juga menyimpan keberagaman budaya dan tradisi yang unik? Salah satu tradisi yang menjadi daya tarik daerah ini adalah Perang Tomat Lembang. Di bawah ini kami akan mengajak Anda untuk menggali lebih dalam mengenai tradisi unik yang satu ini!

Asal-Usul Perang Tomat Lembang

Perang Tomat Lembang
Serunya Perang Tomat Lembang

Selain dikenal akan keindahan alamnya, ternyata Lembang juga menyimpan tradisi dan budaya unik lho! Salah satu tradisi unik ini adalah Perang Tomat Lembang. Kira-kira bagaimana ya asal-usul adanya tradisi perang tomat ini? 

Ternyata, tradisi perang tomat ini bermula dari permintaan para pelaku seni Sisingaan di Cikareumbi pada tahun 2010. Mereka meminta kepada sang budayawan lokal yaitu Abah Nanu untuk membuat sebuah kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat menggali budaya dan potensi alam agrowisata di Kampung Cikareumbi itu. 

Dalam pencarian mengenai kegiatan yang sempurna untuk tujuan tersebut, pada tahun 2011 terjadilah anjloknya harga tomat di pasar. Di tengah banyaknya hasil panen, harga pasar untuk tomat justru anjlok. 

Harga yang dibawah batas wajar ini dinilai merugikan para petani. Dari begitu banyaknya hasil panen, ekonomi petani justru tidak meningkat tetapi malah merugi. Alih-alih keuntungan, para petani menjadi semakin menderita. Kecewa akan hal ini, pada akhirnya para petani membiarkan tomat-tomat ini membusuk. Tomat-tomat yang dibiarkan membusuk ini merupakan bentuk protes para petani kepada pemerintah daerah. 

Dari kondisi petani yang menderita ini munculah ide dari Abah Nanu untuk membuat sebuah kegiatan. Kegiatan ini dikemas oleh Abah Nanu sebagai seni pertunjukan yang dapat menciptakan kebahagian bagi para warga. Lalu, munculah ide untuk membuat kegiatan Perang Tomat atau Rempug Tarung Adu Tomat ini. 

Baca Juga: Apa Itu Tradisi Sisingaan? Budaya Jawa Barat yang Punya Nilai Historis Tinggi

Pelaksanaan Tradisi Perang Tomat Lembang

Tradisi Perang Tomat
Tradisi Perang Tomat Lembang

Untuk pelaksanaan tradisi Perang Tomat ini biasanya dilakukan pada minggu terakhir di bulan Oktober. Para warga yang ingin berpartisipasi bisa berkumpul di lokasi yang telah disiapkan. Lokasi untuk tradisi ini merupakan lapangan terbuka atau area yang luas. 

Untuk lokasi pelaksanaan, sejak tahun 2012 Perang Tomat Lembang ini digelar di Kampung Cikareumbi. Kegiatan ini tepatnya dilaksanakan di Kampung Cikareumbi RW 03, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang. 

Saat acara sudah dimulai, suasana di sekitar area akan semakin ramai dan penuh semangat. Peserta akan bersiap-siap dengan tomat yang sudah disiapkan sebelumnya. Tomat-tomat yang digunakan dalam tradisi ini merupakan tomat busuk yang sudah tidak layak jual ya! 

Saat perang mulai para peserta akan mulai saling melempar tomat kepada satu sama lain. Tomat ini akan dijadikan sebagai peluru dalam perang ini. Suasana penuh semangat dan kegembiraan akan memenuhi lokasi sekitar tradisi ini. Biasanya beberapa peserta yang berpartisipasi juga menggunakan topeng untuk menambah keseruan tradisi ini. 

Tenang saja, Perang Tomat ini bukanlah pertarungan yang bersifat serius ya! Sebaliknya, tradisi ini merupakan acara yang penuh akan tawa dan kegembiraan. Para pengunjung yang berpartisipasi bisa menikmati momen kebersamaan dalam tradisi ini. 

Pemanfaatan Tomat dalam Tradisi Perang Tomat

Karena menggunakan tomat dalam jumlah besar, seringkali penggunaan tomat dalam tradisi ini dianggap mubazir. Namun, nyatanya tomat yang digunakan dalam tradisi ini adalah tomat busuk yang sudah tidak layak jual. Semua tomat yang digunakan merupakan tomat yang sudah tidak layak dikonsumsi lagi ya!

Lalu bagaimana dengan tomat-tomat yang sudah digunakan setelah tradisi ini? Nah, tomat yang sudah digunakan dalam tradisi ini ternyata juga bisa dimanfaatkan lagi. Biasanya para warga akan membersihkan dan mengumpulkan tomat-tomat tersebut. Setelah terkumpul, semua tomat tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pupuk kompos.

Makna dari Tradisi Perang Tomat Lembang

Perang Tomat
Makna Perang Tomat Bagi Masyarakat

Perang Tomat Lembang ini bukan hanya sekedar hiburan saja ya, melainkan juga mengandung makna didalamnya. Tradisi ini mencerminkan beberapa nilai budaya dan makna mendalam bagi masyarakat lokal. Berikut adalah beberapa makna dari tradisi ini:

  • Sebagai Bentuk Ucapan Syukur

Meskipun pada awalnya Perang Tomat ini didasari atas rasa kekecewaan para petani, kini tradisi ini memiliki makna yang berbeda. Kini tradisi ini memiliki makna yaitu sebagai ucapan syukur warga Cikareumbi terhadap air yang melimpah. Rasa ucapan syukur ini ditampilkan sebagai sebuah kesenian. 

  • Pembersihan Diri Dari Hal Buruk

Makna lain dari tradisi Perang Tomat ini adalah untuk membersihkan diri dari hal buruk. Menurut Abah Nanu, tradisi ini berkaitan dengan makna ngruwat, miceun rereged atau menyucikan diri. Perang Tomat Lembang akan menjadi ekspresi untuk membuang sial dan sifat buruk dalam diri. 

  • Membuang Kepalsuan Diri

Selain kedua hal tadi, makna lain dari Perang Tomat ini adalah untuk membuang kepalsuan dalam diri. Dalam tradisi ini terdapat aksi melemparkan tomat ke arah wajah yang menggunakan topeng. Nah, ternyata hal ini memiliki arti untuk membuang kepalsuan dan sifat tidak terpuji manusia.

Baca Juga: Kenali 7 Motif Batik Jawa Barat Beserta Makna Filosofinya

Pentingnya Pelestarian Tradisi Perang Tomat Lembang

Keseruan Perang Tomat
Keseruan Perang Tomat

Sebagai tradisi yang rutin dilaksanakan setiap tahun, Perang Tomat ini perlu tetap dilestarikan keberadaanya . Berikut beberapa alasan mengapa tradisi Perang Tomat Lembang penting untuk dilestarikan:

  • Mendorong Pariwisata Daerah 

Selain sebagai tradisi turun-temurun, Perang Tomat ini juga telah menjadi daya tarik wisata di Lembang lho! Ratusan pengunjung dari berbagai daerah akan datang ke Lembang setiap tahunnya untuk ikut serta maupun sekedar menyaksikan tradisi ini.  

Tradisi menarik asal Indonesia ini telah menjadi magnet untuk industri pariwisata lokal. Dari keseruan tradisi ini, para wisatawan akan merasakan pengalaman budaya yang unik dan tak terlupakan. 

  • Memperkuat Tradisi Lokal

Tradisi budaya merupakan sebuah bagian dari identitas lokal suatu daerah. Dengan menjaga dan melestarikan tradisi Perang Tomat ini, maka identitas daerah Lembang akan semakin kuat. Masyarakat juga akan semakin memperkuat rasa kebangaan terhadap asal-usul sejarah mereka. 

  • Sebagai Bentuk Menghormati Warisan Budaya

Tradisi seperti Perang Tomat ini merupakan salah satu warisan budaya yang telah dilakukan sejak lama. Sebagai bentuk apresiasi akan nilai budaya ini maka diperlukan partisipasi masyarakat untuk tetap melestarikannya. 

  • Menjaga Keberagaman Budaya Asli Indonesia

Indonesia merupakan negara yang dikenal akan keberagaman budayanya. Melestarikan tradisi Perang Tomat ini akan membantu mempertahankan kebudayaan di Indonesia. Dengan tetap menjaganya, keberagaman budaya ini akan selalu menjadi kebangaan di Indonesia. 

 

Itulah tadi berbagai informasi seputar salah satu tradisi Bandung Barat. Mulai dari asal-usul, tata pelaksanaan, hingga pentingnya pelestarian tradisi Perang Tomat Lembang sudah kita ketahui. Bagaimana? Tradisi asal Lembang yang satu ini sangat menarik bukan? Jangan lupa untuk terus melestarikan dan menjaga budaya berharga kita yang satu ini ya!